Minggu, 25 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (21): Guru Rd. Atmadinata Masa Gemeenteraad Bandoeng; Para Wethouder Pribumi Menjadi Wali Kota


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Banyak tokoh Indonesia memulai karir politik di dewan kota (gemeenteraad) sejak era Hindia Belanda. Diantara mereka ada yang mencapai posisi wethouder di gemeenteraad yang kemudian menjadi wali kota pertama era RI seperti Raden Atmadinata di Bandoeng, Radjamin Nasoetion di Soerabaja dan Dr Abdoel Hakim Nasoetion di Padang. Juga ada Wethouder di Medan Abdoel Hakim Harahap yang menjadi Wakil Perdana Menteri RI di Jogjakarta.


Walikota Bandung Tahun 1906 hingga Sekarang. Sabtu, 13 Agustus 2016. 1. E.A. Maurenbrecher (exofficio) 1906-1907; 2 R.E. Krijboom (exofficio) 1907-1908; 3. J.A. van Der Ent (exofficio) 1909-1910; 4. J.J. Verwijk (exofficio) 1910-1912; 5. C.C.B. van Vlenier dan 1912-1913 B. van Bijveld (exofficio) 1913-1920; 6. B. Coops 1920-1921; 7. S.A. Reitsma 1921-1928; 8. B. Coops 1928-1934; 9. Ir. J.E.A. van Volsogen Kuhr 1934-1936; 10. Mr. J.M. Wesselink 1936-1942; 11. N. Beets 1942-1945; 12. R.A. Atmadinata 1945-1946; 13. R. Siamsurizal; 14. Ir. Ukar Bratakusumah 1946-1949; 15. R. Enoch 1949-1956; 16. R. Priatna Kusumah 1956-1966; 17. R. Didi Jukardi 1966-1968; 18. Hidayat Sukarmadijaya 1968-1971; 19. R. Otje Djundjunan 1971-1976; 20. H.Ucu Junaedi 1976-1978; 21. R. Husein Wangsaatmaja 1978-1983; 22. H. Ateng Wahyudi 1983-1993; 23. Wahyu Hamidjaja 1993-1998; 24. Aa Tarmana 1998-2003; 25. H.Dada Rosada 2003-2013; 26. Ridwan Kamil 2013-Sekarang. (https://www.bandung.go.id/).

Lantas bagaimana sejarah Raden Atmadinata di gemeenteraad Bandoeng? Seperti disebut di atas, Raden Atmadinata seorang guru memulai karir politik di dewan kota di Bandoeng. Ada sejumlah para wethouder pribumi yang menjadi wali kota seperti Raden Atmadinata. Lalu bagaimana sejarah Raden Atmadinata di gemeenteraad Bandoeng? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Raden Atmadinata di Gemeenteraad Bandoeng; Para Wethouder Pribumi Menjadi Wali Kota

Tunggu deskripsi lengkapnya

Para Wethouder Pribumi Menjadi Wali Kota: Wali Kota (Burgemeester) Bandoeng Masa ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar