Selasa, 02 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (208): Teluk di Sulawesi, Navigasi Pelayaran; Teluk Alam Zaman Kuno, Teluk Tomini dan Teluk Bone

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam banyak hal, pulau Sulawesi berbeda dengan pulau-pulau besar di Indonesia. Merujuk pada teori paparan, pulau besar Sulawesi berada diantara paparan Sunda dan paparan Sahul. Pulau Sulawesi sendiri hampir semua sisi dikelilingi oleh laut dalam. Satu yang penting di dalam pulau terdapat danau-danau alam yang sudah ada sejak zaman purba seperti danau Matano. Di arah utara danau kuno ini terdapat teluk besar teluk Tomoni dan di arah selatan terdapat teluk besar teluk Bone.

Teluk Tomini adalah teluk yang berada di pulau Sulawesi. Teluk ini merupakan teluk terbesar di Indonesia dengan luas perairan sebesar 137 ribu Km2 dengan garis pantai sepanjang 1.350 Km. Teluk ini mempunyai peran penting bagi dunia karena letaknya yang persis berada di jantung segitiga karang dunia, tepat berada di garis khatulistiwa dan memiliki ekosistem laut semi tertutup, teluk ini menyimpan sumber daya perikanan yang besar, terumbu karang endemik dan hamparan mangrove yang luas. Teluk Bone adalah sebuah teluk yang berada di selatan jantung pulau Sulawes. Teluk Bone merupakan bagian dari perairan antara paparan Sunda dan paparan Sahul

Lantas bagaimana sejarah teluk-teluk besar di pulau Sulawesi? Seperti disebut di atas, dua teluk besar di pulau Sulawesi. Teluk Tomini dan Teluk Bone adalah teluk alam yang sudah terbentuk sejak zaman purba. Lalu bagaimana sejarah teluk-teluk besar di Sulawesi ini? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 01 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (207): Ladang Minyak Blok Salawati Pantai Barat Papua; Potensi Batubara dan Gambut Pulau Papua

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Apakah ada ladang minyak di pulau Papua? Tentu saja ada. Sejauh ini ladang minyak yang sudah dieksplorasi berada di pantai barat Papua (Blok Salawati). Lantas dimana lagi di wilayah Papua? Yang jelas di (negara) Papua Nugini juga ditemukan ladang-ladang minyak (belum dieksplorasi sepenuhnya). Lalu mengapa tidak/belum ditemukan ladang minyak di Papua Barat Laut di wilayah Merauke sekitar? Yang jelas tahun-tahun terakhir ini ditemukan potensi minyak di laut Arufuru (sekitar pulau Aru).

Minyak, gas, batu bara dan gambut adalah yang berasal dari sumber yang sama (bahan fosil). Minyak/gas dianggap proses bahan fosil yang lebih tua. Gambut sendiri adalah bahan sampah (massa padat( seperti asal tumbuhan. Kawasan gambut di pulau Pupua juga terbilang luas dan tersebar (seperti di Sumtra dan Kalimantan). Satu yang penting dari lahan gambut di Papua terbilang (masih) alami (tidak rusak) dan jarang terbakar (yang kerap terbakar terdapat di Kalimantan Tengah; Riau; Sumatera Selatan; Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Berdasarkan keterangan yang ada di wilayah Papua gambut tersebar di 30 lebih kabupaten, seperti kabupaten Mappi (479 ribu Ha), kabupaten Membramo Raya (384.ribu Ha), Asmat (378 ribu Ha), Mimika (268 ribu Ha), Sarmi (203 ribu Ha), Boven Digoel (179 ribu Ha), dan Tolikara (168 ribu Ha). Sedangkan lahan gambut di Papua Barat berada di Teluk Bintuni (445 ribu Ha), Sorong Selatan (287. Ribu Ha), Sorong (126 ribn Ha), dan Kaimana (107 ribu).

Lantas bagaimana sejarah ladang minyak/gas pantai barat Papua di Blok Salawati? Seperti disebut di atas, potensi minyak di pulau Papua baru terbilang tahap awal eksploitas dan masih diperlukan kegiatan eksplorasi yang lebih luas. Sejauh ini potensi minyak hanya ditemukan di wilayah Salawati dan laut Arufuru. Bagaimana dengan potensi di bagian lain pulau Papua? Lantas bagaimana dengan potensi gambut dan lahan batubara? Apakah gambaran peta gambut dapat menjelaskan sebaran potensi minyak/gas dan batubara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.