Jumat, 03 Desember 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (270): Pahlawan-Pahlawan di Seluruh Negeri; Orang-Orang Indonesia Terkemuka di Era Hindia Belanda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada era Pemerintah Hindia Belanda tidak belumlah ada presiden dan menteri. Semua pemimpin tertinggi dalam Pemerintah Hindia Belanda dijabat oleh orang-orang Belanda. Kedudukan tertinggi yang dapat dicapai oleh orang pribumi adalah anggota dewan pusat (Volksraad) karena terbilang anggota Volksraad adalah penerima gaji tertinggi. Jabatan tinggi lainnya yang dapat dicapai orang pribumi adalah pangkat majoor (militer), kepala sekolah (sekolah guru). Disamping itu ada beberapa pengecualian satu dua orang sebagai dekan fakultas dan wakil wali kota (locoburgemeester).

Pada era pendudukan militer Jepang (1942-1945) pernah didata orang-orang Indonesia terkemuka di seluruh Indonesia. Hasil pendataan itu diterbitkan dalam bentuk buku yang berjudul Orang Indonesia jang terkemoeka di Djawa’ (Gunseikanbu, 1944), Buku ini menjadi pedoman pemerintah dan juga didistribusikan kepada sejumlah lembaga dan orang penting. Dalam buku ini disarikan riwayat orang terkemuka tersebut seperti nama dan gelar, tempat dan tangga;l lahir, pendidikan, jabatan yang pernah diduduki dan hasil karya utama yang dianggap penting. Buku ini menjadi sangat penting pada masa ini sebagai sumber data sekunder dalam penulisan sejarah Indonesia. Pada era Pemerintah Hindia Belanda buku semacam ini tidak pernah ada kecuali daftar alumni dan sebagainya. Namun demikian pada era Pemerintah Hindia Belanda setiap tahun terbit buku Almanak (Regering) yang berisi tentang struktur pemerintah dan nama-nama pejabat termasuk pejabat lokal (sejak kapan menjabat). Buku ini juga menjadi register yang baik yang dapat dijadikan sumber sekunder dalam penulisan sejarah Indonesia. Pada era VOC hal serupa ini tidak ditemukan, hanya tersedian dalam bentuk catatan harian (daghregister) di Kasteel Batavia yang juga dapat digunakan sebagai sumber sekunder dalam penulisan sejarah Indonesia.

Lantas bagaimana sejarah orang-orang Indonesia (baca: pribumi) terkemuka pada era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, sumbernya dapat dilacak pada berbagai media seperti surat kabar, majalah dan buku-buku register seperti Alamak (Regering) yang dapat dikombinakan dengan buku tentang orang-orang Indonesia terkemuka pada masa pendudukan militer Jepang. Lalu bagaimana sejarah orang-orang terkemuka Indonesia pada era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan-Pahlawan Indonesia di Seluruh Negeri: Sejak Era VOC

Tunggu deskripsi lengkapnya

Orang-Orang Indonesia Terkemuka pada Era Hindia Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar