Senin, 14 Februari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (416): Pahlawan Indonesia dan Nona Ong Kie Hong, Ambon; Kongres Mahasiswa Indonesia di Belanda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada era Hindia Belanda yang melanjutkan studi lebih tinggi adalah laki-laki. Lebih-lebih jika pendidikan tinggi tersebut harus jauh ke Belanda. Satu yang pertama perempuan pertama yang studi ke Belanda datang dari keluarga Ong Kie Hong di Ambon. Tidak hanya satu orang bahkan empat sekaligus putri dari Ong Kie Hong. Sedangkan perempuan pribumi pertama studi ke Belanda baru sepuluh tahun kemudian, Ida Loemongga, putri Dr Haroen Al Rasjid di Teloek Betoeng pada tahun 1922.

Siapa Ong Kie Hong dari Ambon? Kurang terinformasikan. Dalam lama Geni.com, Ong Kie Hong lahir di Ambon tahun 1861 (meinggal tahun 1914). Ong Kie Hong terbilang kaya. Ong Kie Hong juga punya anak cukup banyak. Nama-nama anaknya adalah Gretha Helena Ongkiehong; Selastien Theresia Ongkiehong; Sioe Djien Ongkiehong; Henri Coenrad Ongkiehong; Kok Seang Ongkiehong; Simon egbert Ongkiehong; Heinrich Frederik Ongkiehong; Sien Everdien Ongkiehong; Theodorus Leonardus Ongkiehong; Bastiaan Lodewijk Ongkiehong; Ong Aan Nio/ Anna Lucia ONGKIEHONG; Erna Louisa Ongkiehong; Theodora Johanna Ongkiehong; Ong Lo Nio/ Laura Charlotte ONGKIEHONG dan Tony Piet Ongkiehong. Empat diantara anak-anaknya ini yang berangkat studi ke Belanda pada tahun1912.

Lantas bagaimana sejarah Nona Ong Kie Hong? Seperti disebut di atas, Nona Ong Kie Hong salah satu dari empat putri Ong Kie Hong di Ambon yang berangkat studi ke Belanda tahun 1912. Lalu bagaimana sejarah Nona Ong Kie Hong? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan Nona Ong Kie Hong, Ambon: Kongres Mahasiswa Indonesia di Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

Perempuan-Perempuan Tangguh Studi ke Belanda: Ida Loemongga Nasoetion dan HT Ong Kie Hong

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar