Kamis, 20 April 2023

Sejarah Banyumas (54): Hari H Proklamasi Kemerdekaan - Situasi Kondisi di Wilayah Banyumas; Sekutu/Inggris - Militer Jepang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah satu hal. Situasi dan kondisi di wilayah Banyumas pada saat proklamasi kemerdekaan adalah hal lain. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di Djakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. Bagaimana situasi dan kondisi di wilayah Banyumassaat proklamasi atau sesudahnya. Yang jelas kemudian pasukan Sekutu/Inggris memasuki wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jawa Tengah dalam rangka melucuti dan mengevakuasi militer Jepang. Namun situasi ini dimanfaatkan Belanda/NICA untuk ‘berkuasa’ kembali di Indonesia termasuk di Banyumas.

 

Soeharto Ada di Mana saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945? Ini Tempatnya. Sabtu, 6 Agustus 2022. Harmasnews. Soekarno-Hatta membacakan teks Proklamasi 17 Agustus 1945 di Jakarta. Pada saat itu Soeharto, berada di Brebeg, sebuah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap. Dia kedapatan sedang melatih tentara muda PETA. Tidak begitu menonjol di kalangan tokoh pemuda dan tua di Jakarta, dan namanya kurang dikenal di lingkaran Soekarno. Namanya baru melejit saat pertempuran besar di Semarang Ambarawa tanggal 20 Oktober sampai 15 Desember 1945. Soeharto berada di bawah langsung pemimpin Pasukan Tentara Keamanan Rakyat Kolonel Soedirman. TKR Indonesia berhasil memukul mundur sekutu sampai ke daerah Semarang. Saat kejadian Proklamasi itu, buku karya Ramadhan KH berjudul Soeharto Otobiografi: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, Soeharto sebenarnya belum mengetahui jika di Jakarta, Soekarno-Hatta sudah membacakan teks Proklamasi dan Indonesia telah merdeka. Setelah melatih prajurit selesai, Soeharto balik ke Madiun dan tiba di Yogyakarta, 18 Agustus 1945. Pada 19 Agustus 1945, pagi Soeharto membaca koran harian Matahari. Koran memberitakan terkait Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Koran yang dibaca Soeharto itu, juga memuat kata sambutan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berisi imbauan agar seluruh rakyat Indonesia untuk siap dan rela berkorban menjaga nusa dan bangsa. (https://www.harmasnews.com/)

Lantas bagaimana sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, situasi dan kondisi di wilayah Banyumas? Seperti disebut di atas ada dikisahkan Soeharto tengahg berada di Cilacap dan kemudian baru mengathui Indonesia telah merdeka tanggal 19 di Jogjakarta. Dalam hubungan proklamasi kemudian pasukan Sekutu/Inggris melucuti dan mengevakuasi militer Jepang. Lalu bagaimana sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, situasi dan kondisi di wilayah Banyumas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Situasi Kondisi di Wilayah Banyumas; Sekutu/Inggris dan Militer Jepang

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sekutu/Inggris dan Militer Jepang: Pendduduk Militer Jepang di Wilayah Banyumas

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar