Jumat, 15 Desember 2023

Sejarah Bahasa (176): Bahasa Alor Orang Alor di Pulau Alor Pulau Pantar Pulau Pura; Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Alor adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan oleh suku Alor di Pulau Alor, provinsi Nusa Tenggara Timur. Bahasa Alor suku ini dari rumpun Austronesia memiliki banyak ragam bahasa atau dialek, diantaranya Belagar, Denebang, Deing, Mauta, Lemma, Alor, Kabola, Abui, Kawel, Kemang, Kelong, Maneta, Wuwuli, Seboda, Malua, Kramang, Wersin dan Kui


Suku Alor, disebut juga sebagai Dia'ang atau Dei'ing, adalah kelompok etnis yang mendiami Pulau Pantar, Pura, dan Alor di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.  Wilayah asal suku Alor, yakni Kabupaten Alor terdiri atas 5 kecamatan, yakni kecamatan Alor Timur, Alor Barat Laut, Alor Barat Daya, Alor Selatan, dan Pantar. Daerah ini merupakan daerah yang berbukit dan bergunung dengan berbagai tingkat kemiringan. Pada abad ke-17 dan 18, terdapat beberapa kerajaan kecil di Pulau Alor dan Pantar. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Alor orang Alor di Pplau Alor pulau Pantar dan pulau Pura? Seperti disebut di atas bahasa Alor dituturkan di kabupaten Alor. Bahasa Austronesia, bahasa Batak dan bahasa Melayu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Alor orang Alor di Pplau Alor pulau Pantar dan pulau Pura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Bahasa Alor Orang Alor di Pulau Alor Pulau Pantar Pulau Pura; Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Bahasa Melayu

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Bahasa Melayu: Terbentuknya Bahasa Alor

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar