Sabtu, 20 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (244): Pahlawan Nasional MH Thamrin di Ibu Kota Jakarta; Anak Betawi Menjadi Pemimpin di Batavia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Narasi sejarah MH Thamrin sudah lebih daripada cukup. Semua tampak sudah merasa puas. Namun tentu saja tidak pernah lengkap jika masih ada data baru yang ditemukan. Nah, itulah mengapa sejarah MH Thamrin masih perlu ditulis. MH Thamrin adalah tokoh pribumi terpenting di Batavia pada era Hindia Belanda. Mnegapa? MH Thamrin lahir dan besar di Batavia, berjuang di Batavia dan meninggal dunia di Batavia.

 

Mohammad Husni Thamrin (Ejaan Van Ophuijsen: Mohammad Hoesni Thamrin, 16 Februari 1894 – 11 Januari 1941) adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia. Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta), pada 16 Februari 1894. Ayahnya adalah seorang Belanda dengan ibu orang Betawi. Sejak kecil ia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak menyandang nama Belanda. Sementara itu kakeknya, Ort, seorang Inggris merupakan pemilik hotel di bilangan Petojo, menikah dengan seorang Betawi yang bernama Noeraini. Ayahnya, Tabri Thamrin adalah seorang wedana di bawah gubernur jenderal Johan Cornelis van der Wijck. Setelah lulus dari Gymnasium Koning Willem III School te Batavia, Thamrin mengambil beberapa jabatan sebelum bekerja di perusahaan perkapalan Koninklijke Paketvaart-Maatschappij. Munculnya Muhammad Husni Thamrin sebagai tokoh pergerakan yang berkaliber nasional tidaklah mudah. Untuk mencapai tingkat itu ia memulai dari bawah, dari tingkat lokal. Dia memulai geraknya sebagai seorang tokoh (lokal) Betawi. Sebagai anak wedana, dia tidaklah terpisah dari rakyat 'Jelata" (Wikipedia).  

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional MH Thamrin? Seperti disebut di atas, MH Thamrin lahir dan besar di Batavia, berjuang di Batavia dan meninggal di Batavia. Meski demikian, MH Thamrin berjuang untuk kepentingan nasional. Lalu bagaimana sejarah lengkap MH Thamrin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 19 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (243): Pahlawan Nasional Prof Dr Moestopo;Berkarir Militer, Dokter Gigi Pendiri Universitas (Beragama)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Prof Dr Moestopo? Tentu saja publik lebih mengasosiasikan dengan Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama). Tidak salah memang. Namun kurang tepat, kareaa Moestopo awalnya seorang lulusan sekolah kedokteran gigi di Surabaya yang pada era perang kemerdekaan menjadi tentara yang kemudian diteruskan pasca pengakuan kedaulatan Indonesia. Moestopo, sarjana kodokteran yang berkarir di militer yang mendirikan universitas Prof Moestopo (Beragama).

 

Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Moestopo (13 Juni 1913 – 29 September 1986) adalah seorang dokter gigi, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Lahir di Kediri, Moestopo pindah ke Surabaya untuk menghadiri Sekolah Kedokteran Gigi. Praktik dokter gigi yang dimulainya terputus pada tahun 1942 ketika Jepang menduduki Indonesia dan Moestopo ditangkap oleh Kempeitai karena terlihat mencurigakan. Setelah dibebaskan, ia sempat menjadi dokter gigi untuk orang Jepang tetapi akhirnya memutuskan untuk mengikuti pelatihan perwira tentara. Setelah lulus dengan pujian, Moestopo diberi komando pasukan PETA di Sidoarjo, ia kemudian dipromosikan menjadi komandan pasukan di Surabaya. Sementara di Surabaya, selama perang kemerdekaan, Moestopo menghadapi pasukan Sekutu/Inggris yang dipimpin oleh Brigadir Walter Sothern Mallaby Aubertin. Ketika hubungan rusak dan Presiden Soekarno dipanggil ke Surabaya untuk memperbaikinya, Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi tidak diterimanya. Selama perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran pasukan Belanda. Setelah perang, Moestopo meneruskan bekerja sebagai dokter gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan Universitas Moestopo (Wikipedia).   

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Prof Dr Moestopo? Seperti disebut di atas, Moestopo mengawali karir sebagai dokter gigi. Pada era pendudukan militer Jepang memberi jalan bagi Moestopo untuk meintis karir di bidang militer. Lantas bagaimana dokter gigi Moestopo memiliki inisiatif mendirikan perguruan tinggi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.