*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
HJ
van Mook tidak lagi bisa mengatakan dirinya seorang Belanda, tetapi sebaliknya
sungat sulit baginya mengatakan dirinya seorang Indonesia. Hal ini karena HJ
van Mook adalah seorang Indo. Sebagai orang Indo, HJ van Mook berperilaku
diantara orang Belanda dan Indonesia. Dalam narasi sejarah Indonesia masa kini,
nama HJ van Mook adalah nama yang dibenci orang Indonesia, tetapi apakah HJ van
Mook benar-benar seperti yang dialamatkan kepadanya. Tentulah ada sisi negatif
HJ van Mook, tetapi apakah ada sisi positif HJ van Mook dari sisi bangsa
Indonesia? Nah. Itu dia!
Hubertus Johannes van Mook atau HJ van Mook (30 Mei 1894
– 10 Mei 1965) adalah Letnan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda (NICA) yang
menjabat setelah pendudukan Jepang. HJ van Mook lahir di Semarang, ayahnya
Matheus Adrianus Antonius van Mook, berangkat ke Hindia tak lama setelah
menikahi Cornelia Rensina Bouwman 1893. Di Hindia, ayahnya menjadi
inspektur/penilik SR di Surabaya, Kedua orangtuanya sebagai pengajar. HJ van
Mook menganggap Hindia dan dirinya sebagai Orang Hindia. Setelah lulus HBS Soerabaja,
van Mook studi ke Belanda. Awalnya teknik di Delft dan tahun 1914 masuk dinas
ketentaraan sukarela dan melanjutkan studi tentang Indonesia di Leiden tahun
1916 dan lulus tahun 1918. Hj van Mook kembali ke Hindia dan menjadi inspektur
mengurusi distribusi pangan di Semarang. Tahun 1921 menjadi penasihat urusan
pertanahan di Yogyakarta. Tahun 1927 menjadi asisten residen urusan kepolisian
di Batavia. Tahun 1930-an menjadi ketua departemen urusan ekonomi. Tanggal 20
November 1941 van Mook diangkat menjadi Menteri Koloni. Awal 1942 van Mook
menjadi Wakil Gubernur-Jenderal dan berusaha mendapatkan dukungan militer dari
Amerika Serikat untuk pengadaan persenjataan melawan Jepang, Saat Jepang mendarat
di Jawa, van Mook mengungsi ke Australia, sementara Gubernur-Jenderal Tjarda
van Starkenborgh Stachouwer ditawan Jepang, lalu dibawa ke Manchuria dan baru
dilepaskan bulan September 1945. Pada tahun-tahun akhir Perang Pasifik van Mook
yang berada di Australia tetap menyandang pangkat Wakil Gubernur Jenderal dan
setelah dibebaskan diangkat menjadi Duta Besar Belanda di Prancis. Pangkat van
Mook tetap Wakil Gubernur Jenderal tetapi secara de facto dia melakukan tugas
sebagai Gubernur Jenderal. Dia menjabat dari tanggal 14 September 1944 sampai 1
November 1948. Pada tahun 1949 van Mook menjadi profesor tamu di Universitas
California dan pada tahun 1951 van Mook bekerja di PBB sebagai pakar
pengembangan kawasan. Sejak 1960 van Mook menetap di L'Isle-sur-la-Sorgue,
Prancis sampai akhir hayatnya, 1965. (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah HJ van Mook? Seperti disebut di atas, HJ van
Mook adalah seorang Indo, bahkan menganggap dirinya orang Hindia (baca:
Indonesia) daripada seorang Belanda. Mengapa bisa? Puncak karinya sebagai
Letnan Gubenur Jenderal Hindia Belanda bahkan hingga masa perang kemerdekaan
Indonesia. Lalu bagaimana sejarah HJ van Mook? Tentulah sudah banyak ditulis.
Namun mengapa perlu ditulis lagi? HJ van Mook lahir dan besar di Hindia, hanya
semasa kuliah di Belanda dan kembali ke Hindia. Dalam hal ini mempelajari
sejarah HJ van Mook juga adalah mempelajari sejarah Indonesia juga. Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.