*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Liem Koen Hian adalah anggota
BPUPKI tahun 1945. Ini mengindikasikan Liem Koen Hian bagian sejarah Indonesia
yang penting. Sudah barang tentu sejarahnya pernah ditulis. Dalam upaya
melengkapi narasi sejarah tokoh-tokoh Indonesia pada masa perjuangan Republik
Indonesi, nama Lem Koen Hian juga harus mendapat perhatian.
Liem Koen Hian adalah seorang wartawan dan politikus
yang mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI). Ia dilahirkan di Banjarmasin
pada 1896 dan wafat di Medan, 5 November 1952. Ia tidak lulus sekolah di HCS lalu
ia bekerja. Akan tetapi minatnya pada jurnalistik memulainya di sebuah harian
di Balikpapan. Pada 1915 ia pindah ke Surabaya dan bekerja di harian Tjhoen
Tjhioe. Pada 1917 ia menerbitkan bulanan Soe Liem Poo. Pada akhir 1918 Liem
pindah ke Padang dan menjadi pemimpin redaksi Sinar Soematra hingga 1921 dan memimpin
redaksi Pewarta Soerabaia oleh The Kian Sing. Tahun 1925, Liem mendirikan
Soeara Poeblik di Surabaya hingga 1929. Dia mengubah Sin Jit Po menjadi Sin Tit
Po pada tanggal 19 Desember 1929. Liem bersama Ko Kwat Tiong kemudian
mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI) yang mendukung gerakan dan
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Liem memimpin redaksi Sin Tit Po (Desember
1929-1932). Ia pindah sebentar ke Kong Hoa Po (April 1937-November 1938), lalu
kembali lagi ke Sin Tit Po pada awal 1938. Liem terlibat percekcokan dengan Ko
Kwat akibatnya dipecat dari PTI tahun 1939. Dia tetap menyalurkan cita-citanya
melalui Sin Tit Po. Saat partai nasionalis bernama Gerindo berdiri, Liem ikut
bergabung dan meninggalkan PTI. Tahun 1933-1935, Liem pindah ke Jakarta dan,
kabarnya, ia kuliah di Rechts Hoogereschool. Pada akhir 1930-an ia aktif
melakukan propaganda anti Jepang. Bahkan, ia sempat ditahan selama masa
pendudukan Jepang, tetapi kemudian dibebaskan berkat koneksinya dengan Ny.
Honda, seorang kenalannya dari Kembang Jepun, Surabaya. Pada 1945, ketika
pemerintah Jepang membentuk BPUPKI Liem dipilih menjadi anggotanya. Pada 1947,
Liem ikut anggota delegasi RI dalam Perundingan Renville. Pada akhir tahun 1951
Liem ditangkap dan ditahan selama beberapa waktu atas tuduhan menjadi
simpatisan kiri. Kejadian ini sangat mengecewakan Liem Koen Hian akhirnya Liem
memutuskan untuk menanggalkan kewarganegaraan Indonesianya. Ia meninggal pada
1952 di Medan sebagai orang asing. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Liem Koen Hian? Seperti disebut di atas, Liem Koen Hian
mengawali karir politik dari kegiatan jurnalistik. Pada era Pemerintah Hindia
Belanda peran jurnalis cukup strategis. Lalu bagaimana sejarah Liem Koen Hian?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.