Rabu, 16 September 2020

Sejarah Manado (32): Penulisan Sejarah Awal Sulawesi Tengah; Francois Valentjn (1724-1726) hingga Pieter Bleeker (1856)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Manado dalam blog ini Klik Disini 

Dalam penulisan sejarah suatu wilayah, peran para sarjana pada era Hindia Belanda sangat membantu. Tulisan-tulisan mereka yang telah dipublikasikan telah memperkaya pemahaman kita pada masa ini tentang suatu wilayah di masa lampau. Tanpa mereka kita akan buta sejarah. Sejarah wilayah di teluk Tomini (yang menjadi cikal bakal wilayah Provinsi Sulawesi Tengah) peran Pieter Bleeker cukup berarti. Pieter Bleeker adalah seorang dokter yang menjadi ahli perikanan.

Dalam penulisan sejarah Ambon dan sejarah Makassar peran Francois Valentjn sangat begitu penting. Francois Valentjn memang bukan sarjana, tetapi memiliki kemampuan menulis yang sangat baik di jamannya. Francois Valentjn mulai menulis dan menerbitkan serial sejarah dengan judul Oud en nieuw Oost-Indiën (1724-1726). Setahun setelah bukunya terbit, Francois Valentjn meninggal dunia pada tahun 1727. Keutamaan Francois Valentjn dalam penulisan sejarah Ambon dan Makassar karena dia cukup lama berada di dua kota utama ini. Sumber bukunya termasuk wawancaranya dengan Aroe Palaka. Dalam hal ini Francois Valentjn juga membicarakan wilayah teluk Tomini dalam bukunya.

Peran Pieter Bleeker dalam mendokumentasi sejarah awal wilayah Sulawesi Tengah sudah barang tentu menjadi mengingat narasi sejarah wilayah Sulawesi Tengah pada dewasa ini belum terinformasikan. Padahal Pieter Bleeker termasuk salatu penulis sejarah awal wilayah Sulawesi Tengah. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Disinilah pentingnya nama Pieter Bleeker. Untuk menambah pengetahuan dan untuk meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pieter Bleeker

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar