Kamis, 21 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (544): Pahlawan Indonesia - Indonesiasi di Benua Australia; Melayunisasi hingga Australia Indonesiasi

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sebelum kehadiran orang Belanda, di daratan Australia sudah banyak orang Indonesia (baca: Hindia Timur) yang berasal dari Jawa, pulau-pulau Nusa Tenggara dan pulau-pulau Maluku (bahkan dari pulau Sulawesi). Tidak diketahui secara pasti tetapi semakin intens pada era Portugis. Orang-orang Hindia tersebut di Australia terutama pantai utara Australia utara dan pantai timut Australian hingga pulau-pulau di Selandia Baru yang sekarang. Pendatang dari Hindia ini ada yang menetap dan ada yang ulang-alik dalam hubungannya perdagangan.

Arus orang Hindia Timur (baca: Indonesia) semakin intens pada era orang-orang Belanda (VOC). Pada saat Abel Tasman melakukan eskpedisi ke (benua) Australia pada tahun 1643, bahkan hingga pantai selatan Australia menemukan orang yang berbeda dengan dengan penduduk setempat di wiklayah pantai. Orang-orang yang bebeda yang bermukim ini diduga orang-orang Hindia yang telah meluaskan perdagangannya dari pantai timur Australia. Lalu sehubungan dengan pelaut-pelaut Belanda (VOC) menemukan jalur navigasi pelayaran yang aman dari Afrika Selatan melalui selatan lautan India dan berbelok ke utara melalui pulai Kalapa (selatan Jawa) hingga selat Soenda, wilayah pantai barat Australia mulai dikunjungi oleh pedagangan-pedagang VOC/Belanda. Dalam hubungan inilah kemudian semakin intens orang Hindia ke pantai barat Australia (di sekitar Perth yang sekarang). Lalu satu abad kemudian, pelaut Inggris James Cook (1771-1773) dalam laporannya merekomendasikan akan (benua) Australia dijadikan sebagai koloni Inggris. Perdana Menteri (kerajaan) Inggris meresponnya lalu mengirim orang-orang Inggris bermukim di Australia (semacam transmigrasi). Orang-orang Belanda di Jawa gigit jari dan menangisinya. Orang-orang Belanda (VOC) kehilangan (bumi) Australia. Bagaimanna orang-orang Hindia di Australia kemudian tidak terinformasikan lagi.

Lantas bagaimana sejarah Indonesiasi di Australia? Seperti disebut di atas, Indonesiasi di Australia telah berlangsung di jaman lampau bahkan jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa di Hindia dan Australia. Proses Indonesiasi ini semakin intens pada era Belanda (VOC). Namun setelahnya yang terjadi adalah Inggrislah yang mendominasi (hingga ini hari). Lalu bagaimana sejarah Indonesiasi di Australia? Yang jelas yang terjadi sekarang adalah Australia yang meng-Indonesia. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan Indonesiasi di Australia; Melayunisasi di Era Portugis dan VOC

Tunggu deskripsi lengkapnya

Indonesiasi di Australia: Tempo Doeloe Melaynuisasi, Kini Australia Semakin Men-Indonesia

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar