Kamis, 30 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (683): ASEAN Persatuan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara; Federasi Malaysia dan Kemerdekaan Brunai

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

ASEAN sebagai organisasi bangsa-bangsa Asia Tenggara masih eksis hingga ini hari. Ini bermula tahun 1967 dimana organisasi ASEAN dibentuk. Lima negara pendiri (Indonesia, Malaysia, Singapoera, Thailand dan Filipina) adalah negara-negara merdeka. Tujuan pendirian organisasi ini adalah inisiatif Indonesia. Selain untuk tujuan ekonomi, penididikan dan kebudayaan, pers barat menyebutkan pendirian organisasi (dari negara-negara merdeka) adalah bertekad untuk menjamin stabilitas dan keamanan terhadap campur tangan asing, dan pangkalan asing di wilayah mereka hanya "tempat peristirahatan sementara" (lihat Gereformeerd gezinsblad / hoofdred. P. Jongeling, 10-08-1967).

ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN; Adam Malik (Indonesia); Tun Abdul Razak (Malaysia); S. Rajaratnam (Singapoera); Thanat Khoman (Muang Thai); Narsisco Ramos (Filipina). Deklarasi Bangkok: (1)     Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara; (2) Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional; (3)   Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi; (4)     Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada; (5)    Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah terbentuknya ASEAN sebagai organisasi bangsa-bangsa Asia Tenggara? Seperti disebut di atas, salah satu tekad dari pembentukan organisasi adalah untuk menjamin stabilitas dan keamanan terhadap campur tangan asing, dan pangkalan asing di wilayah mereka hanya "tempat peristirahatan sementara". Dari tujuh butir deklarasi mengapa kini hanya tinggal lima butir. Lalu bagaimana sejarah terbentuknya ASEAN sebagai organisasi bangsa-bangsa Asia Tenggara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

ASEAN Persatuan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara 1967: Federasi Malaysia dan Kemerdekaan Brunai

Tunggu deskripsi lengkapnya

Federasi Malaysia dan Kemerdekaan Brunai: Sisa-Sisa Kilonialisme

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar