Sabtu, 09 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (701): Negeri-Negeri Tanah Melayu di Semenanjung dan Negeri-Negeri di Borneo Utara; Federasi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Negara (federasi) Malaysia kini dari Perlis hingga Sabah dimana terdapat negeri-negeri. Negara Indonesia dari Sabang hingga Merauke dimana terdapat negeri-negeri. Dua negara ini berbeda sejarah: Indonesia oleh Belanda dan Malaysia oleh Inggris. Dalam pembentukan negara Federasi Malaysia tahun 1863 dalam perjanjian Malaysia Agreement disebut empat negara (Malaya, Singapoera, Sabah dan Serawak). Namun kini isi perjanjian itu Sabah dan Serawak disebut negeri-negeri Melayu. Oranng Sabah dan Serawak meradang.   

Bagi orang-orang di Serawak dan Sabah yang disebut negeri-negeri adalah Selangor, Perak, Pahang dan Johor serta lainnya yang membentuk Federasi Malaya dan telah mendapat kemerdekaan (sebagai suatu negara) pada tahun 1957. Sabah dan Serawak serta Brunai masih berstatus wilayah protektorat Inggris. Dalam pembentukan Federasi Malaysia 1963 Brunai tidak bersedia bergabung dan tetap apa adanya sebagai kesultanan di bawah perjanjian protektorat (yang kemudian menjadi negara). Pada tahun 1965 Singapoera keluar dari Federasi Malaysia dan kemudian membentuk (negara) Republik. Bagaimana dengan Sabah dan Serawak? Tetap sebagai dua negara yang terpisah, tetapi masih tergabung dalam Federasi Malaysia (minus Singapoera). Sebelum wilayah Sabah dikuasai Inggris pada tahun 1878 terdiri dari dua negeri yakni Sabah (eks Kesultanan Brunai) dan Sandakan (eks Kesultanan Sulu).

Lantas bagaimana sejarah negeri-negeri Tanah Melayu di Semenanjung dan negeri-negeri di Borneo Utara? Seperti disebut di atas, Wilayah Semenanjung dan Wilayah Borneo Utara adalah dua wilayah yang berbeda sejarah. Wilayah Borneo Utara yang awalnya satu kesatuan Borneo kemudian terpecah menjadi dua wilayah baru (Serawak dan Sabah). Lalu bagaimana sejarah negeri-negeri Tanah Melayu di Semenanjung dan negeri-negeri di Borneo Utara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Negeri-Negeri Tanah Melayu di Semenanjung dan Negeri-Negeri di Borneo Utara; Federasi

Tunggu deskripsi lengkapnya

Federasi Malaysdia: Mengapa Negara-Negara Menjadi Negeri-Negeri?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar