*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Akhirnya
hari ini, Menteri PPN (Perencanaan Pembangunan Nasional) yang sebagai Kepala
Bappenas Suharso Monoarfa mengumumkan nama Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan
Timur adalah Nusantara (sesuai yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo). Dipilih
Nusantara karena telah dikenal oleh masyarakat luas sejak dahulu, baik domestik
maupun global. Kini, tinggal Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) ditunggu
pengesahannya pada bulan Januari 2022 ini. Sambil menunggu, menarik untuk
mengingat kembali nama-nama ibu kota RI sebelumnya..
Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia melalui
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964. Jakarta telah menjadi pusat pemerintahan
sejak masih bernama Batavia pada masa Hindia Belanda. Pada tanggal 2 Januari
1946, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Pakualam VIII mengirimkan surat mempersilakan
pemerintah RI memindahkan ibu kota RI ke Yogyakarta. Tawaran ini pun segera
disambut baik oleh Bung Karno dan kawan-kawan yang segera membahas persiapannya
keesokan harinya dalam sidang kabinet tertutup. Setiba di Stasiun Tugu,
rombongan dijemput langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Sri Pakualam
VIII, Panglima TKR Jenderal Soedirman, para pejabat tinggi negara yang sudah
lebih dahulu berada di Yogyakarta dan segenap rakyat kawula Yogyakarta. Mereka
berarak-arakan menuju Gedung Agung melewati Jalan Malioboro. Kegiatan roda
pemerintahan harus segera berjalan. Hal ini akan lebih mudah dilakukan di
Yogyakarta karena tata pemerintahan di Yogyakarta saat itu telah terkoordinasi
dan tertata dengan rapi. Dan selanjutnya roda pemerintahan RI pun kembali
normal hingga datangnya serbuan pasukan Belanda pada Agresi Militer II 19
Desember 1948, dimana seluruh pemimpin Republik ditangkap Belanda dan
diasingkan ke berbagai tempat. Sehingga pemerintah Republik terpaksa membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dipimpin Mr. Sjafroedin
Prawiranegara di Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Ibu kota RI baru kembali ke
Yogyakarta pada 6 Juli 1949 dan kemudian ke Jakarta pada 17 Agustus 1950
setelah Republik Indonesia Serikat (RIS) membubarkan diri dan kembali ke bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah ibu kota negara Republik Indonesia? Seperti disebut di atas, Jakarta
dengan nama Batavia sudah menjadi ibu kota pada era Pemerintah Hindia Belanda.
Setelah proklamasi kemerdekaanm Indonesia, ibu kota RI sempat dipindahkan ke
Jogjakrata laalu secara darurat dipindahkan ke Bukit Tinggi. Setelah ibu kota Jogjakarta
dipulihkan pada tahun 1949, ibu kota baru pindah kembali ke Djakarta tanggal 18
Agustus 1950 (setelah RIS dibubarkan sehari sebelumnya). Lalu bagaimana sejarah
ibu kota RI, yang kini nama ibu kota baru disebut Nusantara? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.