Sabtu, 12 Februari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (412): Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Be Tiat Tjong di Belanda; Organiasi Chung Hwa Hui, 1922

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Be Tiat Tjong? Boleh jadi tidak ada yang ingat atau tidak mengetahuinya lagi. Yang jelas nama Be Tiat Tjong dihubungkan dengan nama organisasi kebangsaan Chung Hwa Hui. Nama besar tidak selalu terinformasikan. Itulah masalahnya. Namun sejarah tetaplah sejarah. Untuk soal ini tidak hanya Chung Hwa Hui, yang minim narasi sejarahnya, masih banyak lagi. Nama Be Tiat Tjong sulit ditemukan di internet. Tentu saja tidak ada entri Be Tiat Tjong di laman Wikipedia.

Chung Hwa Hui (1928–1942; 'Asosiasi Tionghoa'), juga dikenal sebagai CHH, adalah sebuah organisasi dan partai politik pro-Belanda konservatif di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), yang sering dikritik karena menjadi corong dari kalangan berkuasa Tionghoa kolonial. Partai tersebut mengkampanyekan kesetaraan hukum antara etnis Tionghoa dan orang Eropa di koloni tersebut, dan mengadvokasikan keikutsertaan politik etnis Tionghoa di negara kolonial Belanda tersebut.

Lantas bagaimana sejarah Be Tiat Tjong? Nah, itu dia! Seperti disebut di atas, Be Tiat Tjong adalah seorang tokoh sejak mahasiswa di Belanda tetapi kini kurang terinformasikan. Yang dikenal adalah Chung Hwa Hui. Lalu bagaimana sejarah Be Tiat Tjong? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Be Tiat Tjong di Belanda

Setelah lulus sekolah dasar berbahasa Belanda (ELS), Be Tiat Tjong melanjutkan studi ke ssekolah menengah. Be Tiat Tjong lulus ujian penerimaan di sekolah HBS di Semaranng tahun 1903 (De locomotief, 25-04-1903). Pada tahun 1905  lulus ujian transisi naik dari kelas dua ke kelas tiga (lihat De locomotief, 25-04-1905). Pada tahun 1906 naik ke kelas empat (lihat De locomotief, 28-04-1906). Pada tahun 1907 naik ke kelas lima (lihat De locomotief, 02-05-1907). Akhirnya  Be Tiat Tjong lulus ujian akhir di HBS Semarang tahun 1908 (lihat De locomotief, 22-05-1908). Yang sama-sama lulus dengan Be Tiat Tjong adalah Raden Soemitro. Keduanya juga sama-sama melanjutkan studi ke Belanda.

Kapan Be Tiat Tjong berangkat ke Belanda tidak terinformasikan. Raden Soemitro berangkat bulan Juli 1908 (lihat Sumatra-bode, 08-07-1908). Raden Soemitro berangkat dengan kapal ss Kawi dengan tujuan akhir Nederland. Satu kapal dengan Raden Soemitro adalah Raden Ambia Soedibio. Het vaderland, 14-08-1908 menyebutkan Raden Soemitro adalah Raden Ambia Soedibio.adalah anak dari Bupati Koetoardjo dan cucu dari Bupati Banjoemas. Mereka sama-sama lulus HBS, Raden Soemitro lulus dari HBS Semarang dan Raden Ambia Soedibio lulus dari HBS Soerabaja.          .

Tampaknya Be Tiat Tjong sudah berada di Belanda sebagaimana diberitakan De nieuwe courant, 10-09-1908. Disebutkan dari 147 yang baru mendaftar di Technische Hoogeschool di Delft, 94 telah terdaftar sebagai calon anggota DSC Groenlijst dimana terdapat 4 nama asing tahun ini, yaitu: Be Tiat Tjong, Notodhiningrat, Ambia Soedibio dan Raden Soemitro. Namun bagaimana hasil selanjutnya belum diketahui (karena masih bersifat kandidat). Namun dalam perkembangannya Raden Soemitro sudah lulus ujian masuk Indischen Administratieven Dienst (lihat De Telegraaf, 11-10-1908). Sementara Be Tiat Tjong berlum terinformasikan.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Be Tiat Tjong: Organiasi Chung Hwa Hui di Belanda, 1922

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar