*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Melayu bermula di pantai timur Sumatra, merujukan pada bahasa Sanskerta yang
menjadi lingua franca saat itu. Bahasa Melayu berkembang di wilayah yang
melting pot dan berdampingan dengan bahasa asli seperti Batak dan Jawa. Meski
demikian, banyak penduduk asli yang mampu berbicara bahasa Melayu (dwibahasa)
karena kebutuhan komunikasi dalam perdagangan (tetapi tidak sebaliknya). Bahasa
Melayu terus berkembang di wilayah Melayu dan di kota-kota pelabuhan (melting
pot) di Sumatra, Semenanjung Malaya, Jawa, Bornoe, Sulawesi dan Maluku. Dari bahasa
Melayu ini kemudian berkembang bahasa Indonesia, bahasa pemersatu diantara
penduduk asli berbahasa berbeda (termasuk penduduk asli yang telah berbahasa
Melayu).
Bahasa Sanskerta adalah bahasa kuno
Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.
Bahasa ini berkembang di Asia Selatan setelah moyangnya mengalami difusi
trans-budaya di wilayah barat laut Asia Selatan pada Zaman Perunggu. Bahasa
Sanskerta adalah bahasa suci umat Hindu, Buddha, dan Jain. Bahasa ini merupakan
basantara Asia Selatan pada zaman kuno dan pertengahan, dan menjadi bahasa
agama, kebudayaan, dan politik yang tersebar di sejumlah wilayah di Asia
Tenggara, dan Tengah. Bahasa ini memberikan banyak pengaruh bahasa di Asia
Selatan, Tenggara, dan Timur, khususnya melalui kosakata yang dipelajari. (Wikipedia). Bahasa Melayu adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan oleh
kira-kira lebih dari 41 juta orang (13,5 juta di Malaysia, 5 juta di Indonesia,
tanpa jumlah penutur bahasa Indonesia atau lebih dari 290 juta orang (dengan
jumlah penutur bahasa Indonesia sekitar 260 juta) di seluruh dunia. Asal usul
pertumbuhan bahasa Melayu berasal dari Sumatra Selatan Indonesia. Catatan
terawal bahasa Melayu Kuno adalah sebuah prasasti bertarikh 682 Masehi yang
dijumpai di Sumatra Selatan. (Wikipedia). Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh Indonesia.
Ini merupakan bahasa komunikasi resmi, diajarkan di sekolah-sekolah dan
digunakan untuk disiarkan di media elektronik dan digital. Sebagai negara
dengan tingkat multilingual (terutama trilingual) teratas di dunia, mayoritas
orang Indonesia juga mampu bertutur dalam bahasa daerah atau bahasa suku mereka
sendiri, dengan yang paling banyak dituturkan adalah bahasa Jawa dan Sunda yang
juga memberikan pengaruh besar ke dalam elemen bahasa Indonesia itu sendiri.(Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah suksesi bahasa Nusantara? Seperti disebut di atas, bahasa
Melayu berkembang dari bahasa Sanskerta, lalu kemudian bahasa Melayu berkembang
menjadi bahasa Indonesia. Lalu bagaimana sejarah suksesi bahasa Nusantara?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe..